Trucuk, 25 Juni 2024 — Dalam upaya melestarikan budaya Jawa dan menanamkan kecintaan pada seni tradisional sejak dini, Desa Trucuk mengadakan latihan gamelan bagi anak-anak setempat. Kegiatan ini merupakan gagasan dari Kepala Desa Trucuk, Bapak Sunoko, S.Sos, yang melihat pentingnya menjaga warisan budaya melalui generasi muda.
Latihan gamelan ini diikuti oleh sekitar 20 anak. Mereka diajarkan dasar-dasar memainkan alat musik gamelan seperti kendang, saron, dan gong oleh para pelatih berpengalaman. Suasana latihan selalu penuh semangat dan antusiasme.
Bapak Sunoko menyatakan bahwa ide ini muncul dari keprihatinannya terhadap semakin berkurangnya minat generasi muda terhadap seni tradisional. "Kami ingin anak-anak di Desa Trucuk tidak hanya mengenal, tetapi juga mencintai dan melestarikan budaya kita. Gamelan adalah bagian penting dari identitas budaya Jawa yang harus terus hidup," ujarnya.
Selain itu, Bapak Sunoko juga menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membentuk karakter anak-anak. "Melalui latihan gamelan, anak-anak belajar tentang disiplin, kerjasama, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Ini bukan hanya tentang musik, tetapi juga tentang pendidikan karakter," tambahnya.
Para orang tua menyambut positif program ini. Ibu Rini, salah satu orang tua peserta, mengungkapkan rasa bangganya. "Kami sangat senang anak-anak kami dapat mengikuti kegiatan ini. Mereka jadi lebih mengenal budaya sendiri dan memiliki kegiatan positif di luar sekolah," katanya.
Latihan gamelan ini diharapkan dapat terus berjalan dan berkembang, sehingga tidak hanya anak-anak Desa Trucuk yang mendapatkan manfaatnya, tetapi juga bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pelestarian budaya. Bapak Sunoko berencana untuk mengadakan pertunjukan hasil latihan gamelan ini dalam acara-acara desa, agar masyarakat luas dapat melihat dan menghargai upaya yang telah dilakukan.
Dengan adanya kegiatan ini, Desa Trucuk menunjukkan bahwa pelestarian budaya dapat dimulai dari hal-hal sederhana dan dari generasi muda. Semoga inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa demi menjaga kekayaan budaya bangsa.