Trucuk, Bojonegoro – Suasana penuh semangat dan kebanggaan menyelimuti halaman Balai Desa Trucuk pada acara Launching Kelompok Karawitan “Bulu Sari Laras” dan Relawan Pemadam Kebakaran “Desa Waspada Kebakaran (Dewa Kebakaran)”, yang berlangsung pada hari kamis dengan penuh khidmat dan antusiasme.
Acara ini secara resmi dilaunching oleh Bupati Bojonegoro atau yang mewakili, dan turut dihadiri oleh berbagai elemen penting, antara lain Kepala Desa Trucuk Bapak Sunoko, S.Sos., SH beserta jajaran perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Ketua Lembaga se-Desa Trucuk, Ketua RT dan RW se-Desa Trucuk, Kader PKK Desa Trucuk, serta tamu kehormatan dari DPRD Kabupaten Bojonegoro dan DPRD Provinsi Jawa Timur, serta perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Bojonegoro.
Kelompok karawitan Bulu Sari Laras yang diinisiasi oleh Bapak Kepala Desa Trucuk ini menjadi bentuk nyata pelestarian budaya lokal dan wadah ekspresi seni masyarakat, khususnya generasi muda, dalam memainkan gamelan Jawa yang adiluhung. Sementara itu, pembentukan Relawan “Dewa Kebakaran” merupakan langkah visioner dalam menghadirkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana kebakaran yang kerap terjadi di permukiman pedesaan.
Dalam sambutannya, Bapak Sunoko, S.Sos., SH menyampaikan bahwa kedua program ini lahir dari kepedulian terhadap pelestarian budaya dan perlindungan masyarakat. "Bulu Sari Laras hadir sebagai bentuk cinta kita pada budaya Jawa yang agung, sementara Dewa Kebakaran adalah langkah konkret membangun desa tanggap bencana," ujar beliau.
Acara peluncuran ini ditandai dengan penampilan perdana kelompok karawitan yang membawakan tembang-tembang Jawa klasik yang memukau, serta simulasi pemadaman kebakaran oleh Relawan Dewa Kebakaran yang mendapatkan apresiasi dari seluruh tamu undangan.
Diharapkan, melalui program kreatif ini, Desa Trucuk dapat menjadi percontohan desa yang berdaya secara budaya dan tanggap dalam menghadapi tantangan lingkungan, sejalan dengan visi pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.