Acara ini dihadiri oleh perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Babinsa, Bhabinkamtibmas, ketua RT/RW, serta calon penerima manfaat kambing dari masing-masing RT. Dalam pertemuan ini, Kepala Desa Trucuk membacakan tata tertib kelompok ternak, yang berisi aturan terkait pengelolaan ternak, tanggung jawab anggota, serta mekanisme pemeliharaan kambing secara berkelanjutan.

"Kelompok ternak ini bukan sekadar program bantuan, tetapi juga wujud komitmen kita dalam meningkatkan perekonomian desa berbasis peternakan. Saya berharap para penerima manfaat bisa menjalankan program ini dengan penuh tanggung jawab agar kebermanfaatannya dapat dirasakan secara jangka panjang," ujar Bapak Sunoko dalam sambutannya.

Setelah pembentukan kelompok ternak, acara dilanjutkan dengan "Cangkir" (Cangkrukan Sambi Ngopi Desa Trucuk), yang menjadi wadah diskusi dan musyawarah desa. Kali ini, Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Desa Trucuk memimpin pembahasan terkait berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan selama bulan Ramadan.

Beberapa agenda yang dibahas dalam forum ini meliputi:

Kegiatan keagamaan seperti safari ramadhan dan peringatan Nuzulul Qur’an.

Program sosial berupa santunan bagi anak yatim dan kaum dhuafa.

Koordinasi keamanan desa untuk memastikan kelancaran ibadah masyarakat selama Ramadan.

Diskusi berlangsung penuh semangat, dengan berbagai masukan dari peserta yang hadir. Dengan adanya musyawarah ini, diharapkan seluruh kegiatan di bulan Ramadan dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Trucuk.

Pemerintah desa berkomitmen untuk terus mengadakan forum seperti ini guna memperkuat kebersamaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semoga dengan adanya kelompok ternak dan kegiatan Ramadan yang terkoordinasi, Desa Trucuk semakin maju dan sejahtera.