Desa Trucuk kembali menggelar acara tahunan yang penuh warna, yakni Karnaval Budaya dengan tema kebudayaan yang berlangsung pada hari Minggu (18 Agustus 2024). Acara ini diikuti oleh seluruh warga desa mulai dari RT 01 hingga RT 18, menunjukkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam melestarikan budaya lokal.
Karnaval dimulai dengan penampilan istimewa dari rombongan Pemerintah Desa Trucuk yang dipimpin langsung oleh Bapak Kepala Desa Trucuk, S.Sos., SH. Rombongan ini menampilkan sejarah kepemimpinan desa dengan membawa foto-foto kepala desa Trucuk dari masa ke masa, mulai dari kepala desa pertama hingga kepemimpinan saat ini oleh Bapak Sunoko, S.Sos., SH. Tak hanya itu, piagam-piagam penghargaan yang pernah diraih desa juga dipamerkan, menjadi simbol prestasi dan dedikasi pemerintah desa dalam membangun Trucuk.
Setiap RT berlomba menampilkan kreativitas dan keunikan masing-masing dalam mengekspresikan kebudayaan lokal. Dari parade kostum tradisional hingga replika rumah adat, semuanya disuguhkan dengan apik. Partisipasi warga yang antusias membuat suasana karnaval semakin semarak dan penuh kegembiraan.
Setelah melalui penilaian yang ketat oleh juri, RT 14 RW 02 berhasil meraih juara 1 berkat penampilan yang memukau dan penuh inovasi. Disusul oleh RT 04 RW 01 sebagai juara 2 dengan kreasi budaya yang tak kalah menarik, serta RT 02 RW 01 yang berhasil menduduki posisi juara 3 dengan konsep yang kreatif dan penuh makna.
Dalam sambutannya, Bapak Kepala Desa Trucuk, S.Sos., SH., menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada panitia penyelenggara, terutama kepada Karang Taruna dan Lembaga Adat Desa Trucuk, yang telah bekerja keras memastikan kelancaran acara. “Terima kasih juga kepada seluruh peserta yang sudah berpartisipasi. Karnaval ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tapi juga wadah untuk mempererat tali silaturahmi dan melestarikan budaya kita,” ungkap beliau.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Karnaval Budaya tahun ini, Desa Trucuk kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mencintai dan merawat tradisi yang ada.
4o