Trucuk, 11 Desember 2024 – Pemerintah Desa Trucuk sukses menyelenggarakan agenda Cangkrukan Mikir Desa Trucuk yang dirangkai dengan penetapan data kemiskinan daerah untuk semester 2 tahun 2024. Acara yang berlangsung pada Rabu malam di Pendopo Balai Desa Trucuk ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPD, Ketua RT/RW beserta pengurusnya, serta ketua lembaga se-Desa Trucuk.

Dipimpin langsung oleh Kepala Desa Trucuk, Bapak Sunoko, S.Sos., SH., kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam pengambilan keputusan strategis terkait pengentasan kemiskinan.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Sunoko menekankan pentingnya validasi data kemiskinan yang akurat untuk memastikan program bantuan sosial tepat sasaran. “Data yang valid menjadi dasar kita untuk mengambil langkah-langkah strategis ke depan. Melalui forum ini, kami berharap masukan dari seluruh elemen masyarakat dapat memberikan solusi yang nyata bagi pengentasan kemiskinan di Desa Trucuk,” ujarnya.

Acara yang berlangsung dengan suasana santai ini juga diwarnai dengan kehangatan kebersamaan. Para peserta menikmati suguhan kopi dan teh yang telah disediakan, menciptakan suasana diskusi yang penuh keakraban. Hadirin yang datang berbondong-bondong menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap isu-isu strategis desa.

Babinsa dan Bhabinkamtibmas turut memberikan pandangan mengenai pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani masalah kemiskinan, maraknya judi online serta narkoba. Ketua BPD menyampaikan aspirasi dan pandangan masyarakat yang mereka wakili.

Dalam sesi diskusi, beberapa usulan konkret mengemuka, termasuk rencana bantuan kambing atau pasar hewan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, serta pemanfaatan lahan desa untuk program ketahanan pangan yang berupa pembangunan gudang selep yang dikelola Bumdes.

Dengan semangat kebersamaan yang terlihat malam itu, diharapkan hasil dari Cangkrukan Mikir Desa Trucuk ini mampu menjadi pijakan bagi berbagai program pembangunan desa yang lebih inklusif dan berkelanjutan.